Forex Hedging Correlation Strategy

Forex Hedging Correlation Strategy

Sebagian dari pair biasanya searah pergerakannya dengan pair yang lain. Contohnya pair GBPUSD dengan EURUSD, kebiasaannya adalah bergerak dalam arah yang sama. Terdapat juga pair yang bergerak dalam arah berlawanan. Pair yang bergerak searah dikatakan mempunyai positive correlation, sementara yang berlawanan dikatakan sebagai negative correlation. Contonya pair GU dan EU biasanya berjalan arah pergerakannya (positive correlation) sementara pair EURUSD dan USDCHF biasanya berlawan arah (negative correlation). Oleh karena itu apabila kita secara serentak trade dengan position buy untuk GU dan sell untuk EU kita dikatakan berada dalam keadaan hedging atau locking.

Walaupun GU dan EU biasanya bergerak dalam arah yang sama, jarak (pip) GU bergerak itu lebih besar daripada EU. Untuk memnyeimbangkan pergerakan dalam nilai USD, kita gunakan Average Daily Range (ADR) ketika menentukan jumlah lot di antara kedua pair. Selisih ADR di antara EU dengan GU dalam periode setahun lebih adalah kisaran 0.8. Ini artinya jika GU bergerak dalam satu hari sebanyak 200 pip, EU juga bergerak sebanyak 160 (=0.8x200) pip. Oleh karena itu untuk mendapatkan keseimbangan hedging dalam nilai USD, kita menggunakan lot yang lebih kecil untuk GU berbanding EU. Contohnya, ketika memasuki pasaran, jika EU menggunakan 1 lot, maka GU hanya menggunakan 0.8 lot.

Biasanya GU dan EU berjalan searah, ada saatnya ketika arah pergerakan GU dan EU itu berlawanan. Apabila kedua pair ini bergerak berlawanan, jumlah pip dari pergerakan yang berlawanan ini dinamakan gap. Apabila gap dari pergerakan arah yang berlawanan itu antara GU dan EU adalah besar, katalah GU sedang naik, EU sedang turun, maka kita akan sell GU dan buy EU bersamaan. Sebaliknya, jika arah pergerakan GU ke bawah, EU ke atas, kita buy GU dan sell EU. Jumlah lot yang diguna berdasarkan selisih ADR di antara kedua pair. Jadi katalah EU mengunakan 1 lot, maka GU 0.8 lot. Apabila GU dan EU kemudian kembali berjalan searah pergerakannya, bisa dipastikan kita meraup profit, dan kita close semua order.

Kita tidak memerlukan Stoploss maupun Takeprofit disini, tetapi apabila dirasa profit sudah cukup, kita bisa ambil profit.

Lalu bagaimana jika terjadi floating minus?
Untuk ini kita gunakan strategi averaging, apabila jumlah loss kita suda mencapai kisaran 100 pip kita membuka order baru lagi yang sejenis dengan Jumlah lot sama seperti sebelumnya. 

Untuk Money Manajemen, jika modal kita senilai 1000 pip, maka kita perlu memasang lot senilai 1 pip. Dengan asumsi bahwa jika kita merasa mampu mencadangkan setidaknya 500 pip untuk averaging level pertama dan 500 pip untuk level yang kedua.